Pernahkah Anda merasa frustasi saat deal yang sudah di depan mata tiba-tiba gagal? Ini bisa terjadi karena adanya kesalahan saat closing yang tidak disadari.
Sebagai seorang sales, momen penutupan adalah puncak dari seluruh proses penjualan. Namun, seringkali, kesalahan kecil dapat menggagalkan upaya kita untuk mengonversi prospek menjadi pelanggan.
Melakukan closing penjualan ibarat menyelesaikan sebuah puzzle. Setiap bagian harus pas dan saling melengkapi. Jika ada satu bagian saja yang tidak sesuai, puzzle tidak akan lengkap. Begitu pula dalam penjualan, jika ada satu langkah saja yang salah, kesepakatan bisa gagal.
Kesalahan saat Closing
Bagi banyak sales, momen closing adalah puncak dari seluruh proses penjualan. Namun, seringkali, kesalahan kecil dapat menggagalkan upaya kita untuk mengonversi prospek menjadi pelanggan. Berikut kesalahan saat closing yang sering tidak disadari:
1. Terlalu Cepat Closing
Bayangkan Anda sedang mengendarai mobil di jalan tol. Anda sudah melaju kencang dan tiba-tiba ingin segera sampai ke tujuan. Tanpa sadar, Anda menginjak pedal gas terlalu dalam dan malah menabrak pembatas jalan. Hal serupa sering terjadi dalam proses penjualan.
Ketika terlalu bersemangat untuk segera menutup kesepakatan, kita seringkali melewatkan langkah-langkah penting seperti mendengarkan dengan seksama keberatan pelanggan atau memberikan penjelasan yang cukup.
Untuk mengatasinya, berikan ruang bagi klien atau pelanggan untuk bertanya dan menyampaikan kekhawatirannya. Dengarkan dengan seksama dan berikan jawaban yang jelas dan meyakinkan. Jangan terburu-buru untuk menutup kesepakatan sebelum klien benar-benar siap.
Baca juga: Tips Bisnis dengan Modal Ratusan Ribu Rupiah
2. Tidak Mengatasi Keberatan
Keberatan adalah hal yang wajar dalam proses penjualan. Namun, banyak sales yang kesulitan mengatasi keberatan dengan baik. Mereka seringkali menganggap keberatan sebagai penolakan dan langsung menyerah. Padahal, keberatan justru merupakan kesempatan bagi kita untuk menunjukkan nilai tambah produk atau layanan kita.
Karena itu, Anda perlu mengantisipasi keberatan yang mungkin muncul dan persiapkan jawaban yang meyakinkan. Gunakan teknik pertanyaan untuk menggali lebih dalam tentang alasan di balik keberatan klien. Tunjukkan kepada klien bahwa Anda memahami kebutuhan mereka dan memiliki solusi yang tepat.
3. Terlalu Fokus pada Produk
Banyak sales yang terlalu fokus pada fitur-fitur produk atau layanan yang mereka jual. Mereka lupa bahwa pelanggan membeli solusi, bukan hanya produk. Oleh karena itu, penting untuk menghubungkan produk atau layanan kita dengan kebutuhan dan tujuan pelanggan.
Anda perlu fokus pada manfaat yang akan diperoleh pelanggan dengan menggunakan produk atau layanan Anda. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Tunjukkan kepada pelanggan bagaimana produk Anda dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
4. Tidak Melakukan Follow-up
Setelah berhasil menutup kesepakatan, banyak sales yang langsung berpindah ke prospek berikutnya. Padahal, follow-up sangat penting untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan memastikan kepuasan pelanggan.
Anda perlu menjadwalkan follow-up dengan pelanggan beberapa hari setelah penjualan. Tanyakan apakah pelanggan puas dengan produk atau layanan yang mereka beli. Jika ada masalah, segera tindak lanjuti.
Belajar Bisnis Bersama Adolo
Ingin mengubah hidup Anda melalui bisnis? Adolo siap menjadi mitra Anda. Program Coaching dan Mentoring kami dirancang untuk tidak hanya mengajarkan Anda tentang bisnis, tetapi juga membantu Anda tumbuh sebagai seorang pengusaha yang sukses. Dengan bimbingan para ahli, Anda akan belajar mengembangkan bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat
Bersama Adolo, Anda tidak hanya akan mendapatkan materi pembelajaran yang komprehensif, tetapi juga kesempatan untuk menerapkan ilmu yang Anda dapatkan dalam proyek bisnis nyata. Dengan bimbingan mentor yang berpengalaman, Anda akan belajar cara mengatasi tantangan bisnis yang sebenarnya dan mencapai hasil yang nyata. Klik link berikut untuk memulai!
Penulis: Ariska P. Anggraini