Strategi Content Marketing yang Tepat untuk Sales

Dulu, penjualan seringkali identik dengan pendekatan yang agresif. Salesperson akan berkeliling menawarkan produk atau jasa dengan segala cara, tanpa peduli apakah calon pelanggan benar-benar membutuhkannya atau tidak. Namun, seiring berjalannya waktu, pendekatan ini mulai ditinggalkan. Pelanggan menjadi semakin cerdas dan kritis. Mereka tidak lagi mudah terbujuk oleh rayuan belaka.

Di sinilah content marketing hadir sebagai solusi. Dengan menciptakan konten yang relevan, informatif, dan menarik, kita bisa membangun hubungan yang lebih mendalam dengan calon pelanggan. Kita tidak lagi sekedar menjual produk, tetapi juga memberikan nilai tambah berupa pengetahuan dan solusi atas masalah yang mereka hadapi.

Apa Itu Content Marketing?

Banyangkan Anda mengadakan sebuah pesta. Alih-alih langsung menawarkan makanan kepada tamu, Anda lebih dulu menghibur mereka dengan cerita menarik, permainan seru, atau musik yang asyik. Nah, begitulah kira-kira konsep content marketing. 

Dalam dunia bisnis, content marketing adalah seni memberikan nilai tambah kepada calon pelanggan melalui konten yang menarik dan informatif, bukan sekadar mempromosikan produk secara langsung. Hal ini bertujuan untuk membangun hubungan yang kuat dan kepercayaan, sehingga ketika mereka siap membeli, merek Anda adalah pilihan pertama.

Baca juga: Naikan Omset, Ini Cara Gunakan Copywriting Storytelling

Strategi Content Marketing untuk Sales

Di era digital ini, content marketing bisa menjadi alat yang kuat untuk melakukan penjualan. Namun, hal ini akan memberi manfaat maksimal jika para sales menerapkan tips berikut:

Bangun Fondasi yang Kuat

Sebelum memulai perjalanan content marketing, ada beberapa hal penting yang perlu kita persiapkan:

  1. Kenali Audiens: Siapa sebenarnya target pasar kita? Apa saja masalah dan kebutuhan mereka? Dengan memahami audiens secara mendalam, kita bisa menciptakan konten yang benar-benar relevan dan menarik minat mereka.
  2. Tentukan Tujuan: Apa yang ingin kita capai dengan content marketing? Apakah ingin meningkatkan kesadaran merek, menghasilkan leads, atau langsung meningkatkan penjualan? Tujuan yang jelas akan membantu kita mengukur keberhasilan strategi.
  3. Pilih Platform yang Tepat: Di mana audiens kita menghabiskan waktu? Apakah di blog, media sosial, atau platform video? Dengan memilih platform yang tepat, kita bisa menjangkau audiens secara efektif.

Buat Konten yang Menjual

Setelah fondasi terbangun, saatnya untuk mulai menciptakan konten. Ada beberapa jenis konten yang bisa kita gunakan untuk mendukung penjualan:

  • Blog: Tulis artikel yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh calon pelanggan.
  • Video: Buat tutorial, demo produk, atau konten behind the scenes untuk memberikan pengalaman yang lebih personal.
  • Infografis: Visualisasikan data yang kompleks menjadi informasi yang mudah dicerna.
  • E-book: Tawarkan panduan lengkap tentang suatu topik yang relevan dengan produk atau jasa kita.
  • Webinar: Adakan sesi tanya jawab secara langsung dengan calon pelanggan.

Agar content yang Anda buat lebih memikat audiens, Anda bisa menerapkan Tips Meningkatkan Konversi Penjualan dengan Copywriting.

Bangun Hubungan yang Berkelanjutan

Content marketing bukan sekadar membuat konten dan berharap hasilnya instan. Ini adalah proses membangun hubungan yang berkelanjutan dengan audiens. Berikut adalah beberapa tips untuk membangun hubungan yang kuat:

  • Konsisten: Publikasikan konten secara teratur agar audiens selalu memiliki sesuatu yang baru untuk dibaca atau dilihat.
  • Interaktif: Ajak audiens untuk berinteraksi dengan memberikan komentar, mengajukan pertanyaan, atau mengikuti kuis.
  • Personal: Tunjukkan sisi manusia dari bisnis kita. Berbagi cerita, pengalaman, dan nilai-nilai yang kita anut.
  • Berikan Nilai Tambah: Jangan hanya mempromosikan produk atau jasa, tetapi juga berikan informasi yang bermanfaat bagi audiens.

Ukur Keberhasilan

Untuk mengetahui apakah strategi content marketing kita berjalan dengan baik, kita perlu mengukur hasilnya. Beberapa metrik yang bisa kita gunakan antara lain:

  • Traffic: Berapa banyak orang yang mengunjungi website atau blog kita?
  • Engagement: Seberapa aktif audiens berinteraksi dengan konten kita?
  • Conversion: Berapa banyak pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti mendaftar newsletter atau membeli produk.

Content marketing adalah investasi jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Namun, jika dilakukan dengan benar, content marketing bisa menjadi mesin penjualan yang sangat efektif. Dengan menciptakan konten yang relevan, menarik, dan bermanfaat, kita bisa membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta mencapai tujuan bisnis kita.

Penting untuk diingat: Content marketing bukanlah ilmu pasti. Kita perlu terus bereksperimen dan melakukan evaluasi untuk menemukan strategi yang paling efektif bagi bisnis kita.

Agar content marketing yang kita buat bisa mendatangkan manfaat maksimal, Anda bisa menanyakan hal berikut kepada diri sendiri:

  • Apa yang membuat produk atau jasa kita berbeda dari kompetitor?
  • Apa masalah terbesar yang dihadapi calon pelanggan kita?
  • Bagaimana kita bisa memberikan solusi yang unik dan bernilai bagi mereka?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita akan lebih mudah menciptakan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga persuasif dan mampu mendorong penjualan. Ada banyak ilmu dasar dalam penjualan yang kita perlukan untuk membangun omset milyaran. Selain mempelajari pembuatan content marketing, Anda juga bisa mempelajari basic salesmanship melalui course intensif “Basic Salesmanship: Becoming a Skilled Professional Salesperson” yang dipandu oleh Haryo Ardito, seorang coach penjualan profesional. Dalam sesi interaktif ini, Anda akan belajar semua yang perlu diketahui untuk menjadi seorang salesperson yang tidak hanya efektif tetapi juga dihormati di industri.

Visited 4 times, 1 visit(s) today

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *