Siapa yang tidak kenal ChatGPT? Salah satu teknologi OpenAI yang berguna untuk berbagai profesi mulai anak sekolah, mahasiswa, guru, pegawai, customer service, pebisnis, penulis, copywriter, dan banyak lagi profesi yang memanfaatkan teknologi ini. Namun, masih banyak orang yang kurang mengerti bagaimana membuat prompt untuk memaksimalkan ChatGPT agar hasil atau jawaban yang diberikan tidak seperti bahasa robot.
Anda yang sudah mencoba teknologi ini, pasti pernah merasakan jika jawaban yang diberikan ChatGPT memiliki dinamika yang selaras atau bisa dikatakan seperti templat. Kalimat yang dihasilkan oleh teknologi ini seperti bahasa robot kalau boleh menyebutnya. Ya, meskipun tidak bisa dipungkiri jika ChatGPT memang mesin robot yang bekerja untuk mengolah data yang tersedia di browser dari puluhan tahun yang lalu yang biasa disebut dengan big data.
Lalu, apakah yang dinamakan prompt? Apakah Anda pernah mendengar istilah ini sebelumnya? Jika sudah, apakah Anda juga sudah pernah menerapkan saat menggunakan ChatGPT?
Pengertian Prompt
Oke, mari kita bahas! Prompt adalah instruksi atau permintaan yang diberikan kepada model bahasa seperti ChatGPT untuk menghasilkan respon atau teks tertentu. Dalam konteks teknologi kecerdasan buatan, prompt digunakan untuk mengarahkan AI dalam menciptakan konten yang sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pengguna.
Contohnya, jika Anda ingin mengetahui tentang cara memasak nasi goreng, prompt yang Anda berikan mungkin berbunyi, “Berikan resep lengkap untuk memasak nasi goreng.” Prompt ini akan mengarahkan AI untuk memberikan informasi atau teks yang relevan sesuai dengan permintaan tersebut.
Nah, dalam penggunaan ChatGPT prompt merupakan hal penting yang harus Anda ketahui. Prompt akan menentukan kualitas teks yang dihasilkan oleh ChatGPT. Jika prompt yang Anda masukkan biasa saja dalam arti kurang detail, ChatGPT pun akan merespon dan menghasilkan teks yang biasa aja dan terkesan kaku banget.
Contoh prompt yang standar dan kurang spesifik antara lain sebagai berikut:
“Buatkan artikel yang berjudul (judul artikel)”
“Cara membuat roti ulang tahun.”
“Buatkan copywriting tentang produk laptop yang bagus.”
Jika prompt yang Anda input ke ChatGPT seperti di atas, maka hasilnya akan biasa saja dan kurang menarik. Bahkan bahasa yang dihasilkan akan mudah terdeteksi sebagai konten AI. Lalu bagaimana seharusnya membuat prompt yang tepat? Ini dia rahasianya.
Teknik Membuat Prompt untuk Memaksimalkan ChatGPT
Dalam membuat prompt, Anda harus menyesuaikan kebutuhan dan profesi. Anda juga bisa menyebutkan profesi Anda pada prompt. Hal ini akan membantu ChatGPT mengidentifikasi perintah yang Anda berikan. Berikut beberapa teknik membuat prompt untuk memaksimalkan ChatGPT.
1. Prompt Harus Jelas dan Spesifik
Trik pertama adalah dengan membuat prompt yang jelas dan spesifik. Perintah yang Anda masukkan harus jelas tidak menimbulkan ambigu ada makna ganda. Sementara spesifik bisa kamu tambahkan informasi tersebut untuk kebutuhan apa.
Misalnya dari prompt yang kurang tepat di atas, kita ubah menjadi prompt yang lebih jelas dan spesifik.
“Saya ingin membuat presentasi sekolah, tolong buatkan artikel yang berjudul (judul artikel) ….”
Dengan menyebutkan kebutuhan informasi, ChatGPT juga akan merekomendasikan teks yang lebih relevan dengan konteks.
2. Prompt Menggunakan Pertanyaan Terbuka
Selain trik di atas, Anda juga bisa membuat prompt dengan format pertanyaan terbuka dengan tetap memperhatikan poin pertama yaitu jelas dan spesifik. Biasanya format ini digunakan untuk mencari informasi tambahan, sehingga tidak membutuhkan teks yang terstruktur.
Contoh prompt yang menggunakan pertanyaan terbuka:
“Bagaimana cara membuat roti ulang tahun dengan menggunakan butter cream dan tema princes.”
Dengan prompt di atas, ChatGPT akan memberikan rekomendasi teks yang berisi panduan lengkap membuat roti ulang tahun menggunakan butter cream dan tema princes. Jika dibandingkan dengan prompt yang kurang tepat sebelumnya, maka prompt ini pasti akan menghasilkan teks yang lebih lengkap dan jelas.
Baca Juga: Cara Bersahabat dengan GPT untuk Mengembangkan Bisnis di Masa Depan
3. Menentukan Gaya Penulisan
Jika Anda ingin menggunakan teks ChatGPT untuk kepentingan kepenulisan misalnya untuk membuat artikel, copywriting, dan untuk presentasi, metode ini wajib Anda terapkan.
Misalnya Anda ingin jawaban dengan gaya tertentu, wajib Anda cantumkan dalam prompt. Contohnya seperti ini:
“Saya seorang penulis, buatkan artikel yang berjudul (judul artikel) menggunakan bahasa resmi/casual menggunakan sudut pandang kedua Anda/kamu …,”
Anda juga bisa menambahkan jumlah kata yang diinginkan, tambahkan saja pada prompt tersebut:
“dengan jumlah kata minimal 600 kata yang terdiri dari (jumlah paragraf yang Anda inginkan).”
4. Menggunakan Poin-poin
Anda juga bisa menghendaki jawaban dengan model poin-poin atau listicle. Dengan mengucapkan model listicle akan memudahkan orang untuk memahami isi tulisan.
Contoh prompt yang bisa Anda buat dengan menggunakan poin-poin:
“Buatkan artikel listicle dengan jumlah kata minimal 500 kata yang berjudul (judul artikel) menggunakan bahasa resmi semi casual ….”
5. Mengkolaborasi Beberapa Prompt
Anda bisa mengkolaborasi 4 metode di atas untuk membuat sebuah prompt yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Terkadang kita hanya membutuhkan informasi tambahan tanpa perlu menggunakan teks tersebut. Jika begitu Anda tidak perlu membuat prompt yang spesifik. Namun, jika jawaban yang Anda inginkan untuk kebutuhan kepenulisan maka prompt yang Anda buat harus detail, jelas, dan spesifik.
Berikut contoh beberapa prompt berbagai profesi yang bisa Anda buat:
“Saya seorang guru, buatkan soal matematika berbentuk pilihan ganda untuk kelas 2 SD tema (masukkan tema) sejumlah 20 soal, dan soal berbentuk isian berjumlah 10, dan soal berbentuk jelaskan dan sebutkan berjumlah 5.”
“Aku seorang Copywriter, buatkan copywriting menggunakan bahasa yang gaul tentang produk baju cewek yang fashionable berjumlah 200 kata.”
“Saya seorang penulis media, buatkan artikel menggunakan bahasa casual dengan sudut pandang ketiga berjudul (judul artikel) minimal 600 kata dan berbentuk listicle.”
Memilih Perangkat untuk Memaksimalkan Teknologi ChatGPT
Untuk memaksimalkan kinerja teknologi ChatGPT, Anda perlu perangkat yaitu laptop yang support dengan fitur-fitur AI atau Kecerdasan Buatan. Rekomendasi laptop yang bisa Anda gunakan adalah produk dari Advan.
Jika Anda masih belum memiliki budget untuk membeli laptop Advan, jangan khawatir! Saya punya solusinya yaitu dengan mengikuti arisan laptop di Adolo.
Mengapa harus arisan? Apakah aman jika ikut arisan online? Mungkin seperti itu pertanyaan Anda saat mendengar istilah arisan online. Namun, Anda tidak perlu ragu dan khawatir dengan sistem arisan di Adolo.
PT. Adolo Mentoring and Coaching yang memprakarsai arisan ini terlah berkerjasama dengan BPR Bangunarta dan Perusahaan Advan.
BPR Bangunarta menjadi prasarana untuk menyimpan iuran peserta arisan di nomer rekening masing-masing. Dengan begitu tidak ada lagi istilah koordinator arisan membawa kabur uang iuran. Semua mitigasi risiko arisan telah diminimalisir dan tidak akan merugikan semua pihak. Peserta arisan tetap tenang karena uang tersimpan di simpanan Bangunarta pribadi.
Sementara PT. Adolo juga bekerjasama dengan perusahaan Advan. Dengan begitu dipastikan harga yang Anda dapatkan untuk memiliki laptop di bawah harga pasaran. Ohya, dengan mengikuti arisan di Adolo ini, membuka kesempatan untuk Anda memiliki bisnis passive income dengan cara merekrut teman untuk mengikuti arisan laptop ini.
Selain passive income dari mengajak teman untuk ikut arisan laptop, Anda juga bisa mendaftar sebagai reseller laptop Advan dengan profit yang besar. Bayangkan jika harga yang Advan langsung dari pabriknya, bukankah Anda bisa bersaing harga untuk menjual produknya Advan?
Jika Anda belum memiliki skill untuk menjual barang atau menjadi reseller, Anda akan mendapatkan bimbingan atau mentoring sampai bisa closing. Nah, banyak sekali bukan jika Anda menjadi bagian dari PT. Adolo? Ambil kesempatan langka ini dan nikmati profit dan sukses menjadi reseller laptop yang andal. ***
Penulis: Mahfida Ustadhatul Umma
Editor: Sabila J. Firda