Pernahkah Anda mendengar istilah budidaya ikan sistem bioflok? Jika belum, mari saya kenalkan dengan inovasi terbaru cara membudidayakan ikan dengan sistem bioflok yang memiliki berbagai kelebihan dibanding budidaya secara konvensional.
Budidaya ikan lele telah lama menjadi salah satu pilihan usaha perikanan yang diminati di Indonesia. Tingginya permintaan pasar dan cepatnya pertumbuhan ikan lele membuat budidaya ini menjadi usaha yang menjanjikan. Namun, sayangnya masih banyak petani yang membudidayakan ikan lele secara tidak sehat dengan cara memberi pakan ikan dari binatang yang mati. Ini fakta yang banyak terjadi di masyarakat.
Nah, hadirnya sistem bioflok dalam budidaya ikan lele ini menjadi angin segar sekaligus menghapus citra ikan lele yang tercemar. Padahal ikan lele memiliki kandungan protein, lemak sehat, juga asam amino yang bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, cara budidaya yang salah membuat sebagian orang enggan mengonsumsi ikan lele ini karena tahu bagaimana ikan ini dibudidayakan.
Apa Itu Sistem Bioflok?
Sistem bioflok adalah teknologi budidaya ikan yang mengandalkan mikroorganisme untuk mengelola kualitas air dan menyediakan pakan tambahan bagi ikan. Dalam sistem ini, limbah organik dari sisa pakan dan kotoran ikan diubah menjadi flok atau gumpalan yang kaya akan protein oleh bakteri heterotrof. Flok tersebut kemudian dikonsumsi kembali oleh ikan, sehingga mengurangi kebutuhan pakan tambahan dan menjaga kualitas air tetap baik.
Keunggulan Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Bioflok
Mengadopsi sistem bioflok dalam budidaya ikan lele memiliki berbagai keuntungan yang menjadikannya solusi yang lebih unggul dibandingkan metode konvensional. Berikut adalah beberapa keunggulan budidaya ikan lele yang menggunakan sistem bioflok, diantaranya:
1. Hemat Biaya Pakan
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele, sering kali mencapai 60-70% dari total biaya produksi. Dengan sistem bioflok, ikan dapat mengkonsumsi flok sebagai sumber nutrisi tambahan, sehingga kebutuhan pakan dari luar dapat dikurangi hingga 20-30%. Hal ini tentu berdampak langsung pada efisiensi biaya produksi.
2. Pengelolaan Limbah yang Lebih Baik
Salah satu masalah utama dalam budidaya ikan adalah pengelolaan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Sistem bioflok memungkinkan limbah organik untuk diubah menjadi sumber pakan kembali melalui aktivitas mikroorganisme. Dengan demikian, pencemaran air akibat limbah dapat diminimalkan, menjadikan sistem ini lebih ramah lingkungan.
3. Peningkatan Kualitas Air
Kualitas air yang buruk merupakan penyebab utama tingginya angka kematian ikan dalam budidaya. Dalam sistem bioflok, kualitas air dapat dijaga dengan baik karena mikroorganisme bekerja mengurai zat-zat berbahaya seperti amonia menjadi nitrat yang lebih aman. Ini juga membantu menjaga kesehatan ikan dan meningkatkan produktivitas.
4. Tingkat Produktivitas yang Lebih Tinggi
Dengan lingkungan yang lebih sehat dan stabil, ikan lele yang dibudidayakan dalam sistem bioflok cenderung tumbuh lebih cepat dan lebih besar. Ini berarti waktu panen bisa lebih cepat dan hasil panen bisa lebih banyak dibandingkan dengan metode konvensional.
5. Efisiensi Ruang dan Air
Sistem bioflok memungkinkan budidaya ikan dilakukan dengan kepadatan yang lebih tinggi. Dengan ruang yang lebih sedikit, hasil yang didapat bisa tetap optimal, sehingga cocok untuk diterapkan di lahan terbatas atau di daerah perkotaan. Selain itu, sistem ini juga lebih hemat air karena siklus air yang lebih efisien.
Baca juga: Rahasia Memulai Bisnis Budidaya Ikan Lele di Lahan Sempit, Ternyata Besar Profitnya
Tantangan dalam Mengadopsi Sistem Bioflok
Meskipun memiliki banyak keunggulan, sistem bioflok juga memiliki beberapa tantangan yang perlu diperhatikan oleh pembudidaya, terutama bagi mereka yang baru memulai. Beberapa tantangan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok diantaranya adalah:
1. Memerlukan Pemahaman Teknis
Sistem bioflok memerlukan pemahaman yang baik tentang proses biologis dan manajemen air. Pembudidaya perlu mengetahui bagaimana menjaga keseimbangan mikroorganisme dan bagaimana mengelola flok agar tetap menjadi sumber pakan yang efektif.
2. Investasi Awal yang Relatif Besar
Meskipun dalam jangka panjang sistem bioflok bisa lebih hemat biaya, namun investasi awal untuk instalasi dan peralatan pendukung bisa cukup besar. Perlu adanya perencanaan yang matang dan pelatihan yang memadai sebelum memulai.
3. Ketergantungan pada Kualitas Pakan Awal
Sistem bioflok tidak sepenuhnya menghilangkan kebutuhan akan pakan komersial. Kualitas pakan awal tetap penting untuk memicu pertumbuhan flok yang optimal. Oleh karena itu, pemilihan pakan yang tepat sangat diperlukan.
Mengenal Investasi Budidaya Ikan Lele di Adolo
Bagi Anda yang belum memiliki pengetahuan dan kemampuan khusus untuk melakukan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok ini, Anda bisa menjadi investornya. Adolo bekerjasama dengan Easyfarm memberikan kesempatan bagi Anda yang ingin berinvestasi untuk mendapatkan profit dari budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok yang dikelola oleh Easyfarm.
Teknologi yang digunakan Easyfarm telah teruji aman dan menjadi pertama di Indonesia yang menerapkan sistem bioflok pada budidaya ikan lele dengan menggunakan kolam terpal.
Saat ini tersedia kurang lebih 100 kolam terpal yang siap untuk membudidayakan ikan lele berada di daerah Jonggol. Anda hanya perlu berinvestasi sebesar Rp13.300.000,00 perkolam diameter 3 dengan kapasitas maksimal hingga 3500 ekor lele.
Investor akan mendapat profit sekian persen setiap kali panen yaitu sekitar 2,5 hingga 3 bulan. Dan perjanjian investasi ini berlangsung hingga 17 kali panen atau setara dengan 50 bulan.
Bayangkan Anda memiliki dana 13 juta, jika tidak dimanfaatkan untuk bisnis, pasti akan menyusut nilainya. Jika Anda investasikan untuk budidaya ikan lele di Easyfarm ini, Anda akan mendapatkan profit yang besar.
Jangan khawatir ikan tidak laku! Karena Easyfarm telah memiliki target pasar sendiri yang siap menerima ikan lele hasil panen sistem bioflok ini. Ohya, ikan hasil budidaya bioflok tidak begitu amis, dan rasa dagingnya cenderung manis.
Jika Anda tertarik untuk ikut berinvestasi di budidaya ikan lele ini, klik link berikut untuk mengembangkan informasi lebih lanjut dan terhubung dengan admin untuk proses perjanjian investasi. Jangan sampai ketinggalan dan kehabisan kolam, karena peminat investasi ini cukup tinggi.***
Penulis: Mahfida Ustadhatul Umma
Editor: Sabila J. Firda