Banyak orang yang ingin memulai investasi untuk mengelola keuangan serta mempersiapkan finansial di masa depan. Namun, beberapa orang mungkin melakukan kesalahan karena kurangnya informasi dan riset yang lebih dalam tentang investasi. Investasi memang terlihat mudah, namun sebenarnya ada hal-hal yang perlu diperhatikan jika ingin memulai. Sebab itu Anda perlu mengetahui kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh investor pemula, agar bisa mengantisipasi dan lebih siap untuk berinvestasi ke depan.
Di bawah ini ada beberapa kesalahan yang umum terjoladi beserta cara menghindarinya. Dengan memahami ulasan berikut ini, Anda telah siap untuk menentukan investasi dan mengelolanya.
1. Tidak Memiliki Rencana Investasi yang Jelas
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh investor pemula adalah terjun ke dunia investasi tanpa memiliki rencana yang jelas. Tanpa rencana, investasi Anda bisa menjadi kacau, dan tujuan keuangan Anda menjadi tidak terarah. Rencana investasi adalah peta jalan yang membantu Anda mencapai tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Rencana ini sebaiknya mencakup alokasi aset, target return, jangka waktu investasi, dan toleransi risiko.
Cara Menghindarinya:
Sebelum memulai investasi, buatlah rencana yang jelas dan realistis. Tentukan apa yang ingin Anda capai dengan investasi tersebut, berapa lama Anda bersedia menunggu untuk mencapai tujuan itu, dan seberapa besar risiko yang siap Anda hadapi. Dengan rencana yang baik, Anda dapat menghindari keputusan impulsif yang sering kali merugikan.
2. Terlalu Emosional dalam Berinvestasi
Investasi bukanlah permainan emosi. Banyak investor pemula yang terjebak dalam pola pikir serakah ketika pasar sedang naik dan panik saat pasar turun. Keputusan investasi yang didasarkan pada emosi, bukan logika, sering kali mengarah pada kerugian besar. Anda mungkin terburu-buru membeli aset yang sedang naik daun karena takut ketinggalan (FOMO), atau menjual aset Anda dengan harga rendah karena panik saat pasar anjlok.
Cara Menghindarinya:
Berlatihlah untuk tetap tenang dan rasional dalam menghadapi fluktuasi pasar. Ingatlah bahwa pasar selalu mengalami naik turun, dan penting untuk tetap berpegang pada rencana investasi Anda. Jika perlu, konsultasikan dengan seorang penasihat keuangan untuk mendapatkan perspektif yang objektif dan tidak terpengaruh oleh emosi.
3. Tidak Melakukan Diversifikasi
Kesalahan lainnya adalah menaruh semua uang pada satu jenis investasi. Ini adalah kesalahan yang berbahaya karena Anda menempatkan semua risiko pada satu sumber. Jika investasi tersebut mengalami kerugian, seluruh portofolio Anda akan terpengaruh. Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko dalam investasi. Dengan menyebarkan investasi Anda ke berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, dan reksa dana, Anda dapat melindungi diri dari kerugian besar.
Cara Menghindarinya:
Pastikan untuk melakukan diversifikasi portofolio Anda. Jangan menaruh semua uang Anda dalam satu jenis investasi, tidak peduli seberapa menariknya kelihatannya. Diversifikasikan investasi Anda ke berbagai sektor industri, wilayah geografis, dan kelas aset untuk meminimalkan risiko.
4. Tidak Memahami Instrumen Investasi yang Dipilih
Banyak investor pemula yang tertarik dengan instrumen investasi tertentu hanya karena mendengar rekomendasi dari teman atau karena melihat tren yang sedang populer. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang bagaimana instrumen tersebut bekerja, risiko yang terlibat, dan potensi keuntungannya, Anda hanya akan bertindak seperti berjudi, bukan berinvestasi.
Cara Menghindarinya:
Sebelum membeli instrumen investasi, luangkan waktu untuk mempelajari cara kerja, risiko, dan keuntungannya. Baca literatur, ikuti seminar, atau konsultasikan dengan ahli keuangan jika perlu. Dengan pengetahuan yang cukup, Anda bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana dan mengurangi risiko kerugian.
5. Mengabaikan Biaya Investasi
Kesalahan fatal lainnya adalah mengabaikan biaya yang terkait dengan investasi. Setiap jenis investasi memiliki biaya, seperti biaya transaksi, biaya manajemen, atau biaya lainnya yang bisa menggerogoti keuntungan Anda. Investor pemula sering kali tidak menyadari bahwa biaya-biaya ini dapat berdampak besar pada hasil akhir investasi mereka, terutama dalam jangka panjang.
Cara Menghindarinya:
Selalu perhatikan biaya yang terkait dengan setiap investasi yang Anda lakukan. Bandingkan biaya antar produk investasi dan pilih yang menawarkan nilai terbaik. Ingatlah bahwa biaya rendah tidak selalu berarti pilihan terbaik, tetapi penting untuk memahami bagaimana biaya tersebut dapat mempengaruhi keuntungan Anda.
Baca juga: Mengenal Dasar-dasar Investasi, Istilah dan Konsep yang Harus Anda Tahu
Memulai Investasi Budidaya Ikan Lele di Adolo
Halo, para pejuang investasi. Setelah membaca kesalahan-kesalahan di atas, mungkin Anda jadi takut berinvestasi atau justru semakin semangat untuk memulai? Bagi Anda yang ingin mencoba, investasi budidaya ikan lele di Adolo perlu dijadikan opsi. Mengapa harus budidaya lele?
Siapa yang tidak makan ikan lele? Olahan ini sangat familiar dan banyak ditemukan di warung-warung maupun restoran di Indonesia. Ini menjadikan permintaan pasar ikan lele sangat tinggi. Tak hanya permintaan pasar yang tinggi, perawatannya pun sangat mudah. Bahkan ikan lele bisa dibudidayakan di kolam berbahan plastik.
Dengan berinvestasi hanya dengan Rp13.300.000,00 (tiga belas juta tiga ratus ribu rupiah) perkolam, Anda akan ikut menikmati hasil panen setiap 3 bulan sekali. Ini merupakan investasi yang berpeluang menjadi bisnis, bukan?
Jika Anda berminat bisa mencoba satu atau dua kolam terlebih dahulu dan nikmati profitnya. Ikan lele ini bisa tumbuh hingga 250 gram perekor. Jika beruntung, hasil panennya pun juga besar. Nah, untuk memulai berinvestasi Anda bisa menghubungi admin untuk informasi lebih lanjut tentang investasi ini. Tenang, investasi ini dijamin aman dan sistemnya transparan. Sudah banyak investor yang telah membuktikan dan kembali berinvestasi puluhan kolam. Yuk, mulai investasi untuk finansial yang lebih baik lagi.***
Penulis: Mahfida Ustadhatul Umma
Editor: Sabila J. Firda